Jojoshuajosh Journal

Just another Binusian blog site

SisOp Session 9 & Session 10

without comments

*Session 9

Scheduling


Process Behaviour

  1. Process-bound
  2. I/O bound

sisop 33

CPU scheduler

  • Memilih dari antara proses – proses di memori yang siap untuk dieksekusi dan alokasikan CPU ke salah satu dari proses tersebut.
  • Keputusan penjadawalan CPU dapat terjadi ketika proses :

  1. Perubahan dari running state ke waiting state
  2. Perubahan dari running state ke ready state
  3. Perubahan dari waiting state ke ready state
  4. Terminates
  • Penjadwalan pada 1 – 4 itu bersifat nonpreemptive.
  • Semua penjadwalan yang lainnya bersifat preemptive.

Types of scheduler

  • Long-term scheduling : Keputusan untuk menambah proses yang akan dieksekusi.
  • Medium-term scheduling : keputusan untuk menambah sejumlah proses yang hanya sebagian atau penuh di memori penuh.
  • Short-term scheduling : keputusan penjadwalan sesuai proses yang tersedia akan dieksekusi prosessor.
  • I/O scheduling : Keputusan untuk proses I/O yang tertunda akan ditangani oleh perangkat I/O yang tersedia.

Scheduling and Process state transitions

sisop 34

Long Term Scheduler

* Menentukan program mana yang akan dimasukkan ke system untuk diproses

* Mengontrol derajat multiprogramming :

  • Semakin banyak proses yang dibuat maka semakin kecil persentase waktu dari tiap proses yang akan dieksekusi.
  • Dapat membatasi pelayanan kepada set saat proses.

 

Medium Term Scheduler

* Bagian dari fungsi swapping

* Swapping-keputusan didasarkan pada kebutuhan untuk mengelola tingkat multiprogramming :

  • Mempertimbangkan memori yang dibutuhkan

Short Term Scheduler

* Dikenal sebagai dispatcher

* Paling sering mengeksekusi

* Terjadi ketika ada event yang memungkinkan terjadinya pemblokiran proses saat ini atau yang dapat memberikan kesempatan untuk mendahului proses yang sedang berjalan dalam mendukung lain

Example : Clock interrupts, I/O interrupts, Operating system calls, Signals (e.g., semaphores)

Short Term Scheduling criteria

  • User-oriented criteria
    • Berhubungan dengan perilaku sistem yang dialami oleh user (waktu respon).
    • Penting pada hampir semua sistem.
  • System-oriented criteria
  • Fokus pada efektifitas dan efisiensi dari prosessor.
  • Secara umum adalah bagian penting yang minor dari single-user systems.

Dispatcher

  • Modul Dispatcher memberi control pada CPU ke proses yang dipilih dari short-term scheduler; melibatkan :

– Mengubah konteks

– Mengubah ke mode user

– Lompat ke lokasi yang layak di program user untuk merestart program tersebut.

  • Dispatch latency : waktu yang dibutuhkan dispatcher untuk menghrntikan sebuah proses dan memulai proses lain.

Scheduling Criteria

  • CPU utilization : menjaga CPU sesibuk mungkin
  • Throughput : pemrosesan dari eksekusi yang komplit per time unit
  • Turnaround time : Jumlah dari waktu yang dibutuhkan untuk mengeksekusi proses tertentu
  • Waiting time : Jumlah waktu menunggu sebuah proses untuk mencapai tahap ready
  • Response time : jumlah waktu yang diperlukan untuk sebuah request yang diberikan hingga menerima respon (bukan output).

Optimization Criteria

  • Max CPU utilization
  • Max throughput
  • Min turnaround time
  • Min waiting time
  • Min response time

Goals of scheduling

 sisop 53

Batch Scheduling algorithm

First-Come First-Serve : Proses yang dikerjakan di CPU dengan urutan sesuai dengan yang diminta.

      pros : Mudah dipahami dan mudah deprogram

      cons : Pekerjaan yang singkat mungkin akan menunggu lama hinggan gilirannya diproses

sisop 35

Shortest Job First : Menggunakan panjang dar CPU burst untuk mengatur jadwal dengan waktu tersingkat

      Punya 2 skema :

  • Nonpreemptive : sekali CPU diberikan ke proses itu tidak dapat mendahului sampai selesai CPU burst.
  • Preemptive : Jika proses baru datang dengan panjang CPU burst lebih kecil dibandingkan saat proses eksekusi saat tersisa, maka akan mendahului. Skema ini dikenal sebagai Shortest-Remaining-Time-First (SRTF).

sisop 36

sisop 37

*Session 10

Scheduling


Interactive Scheduling Algorithm

  • Round-robin scheduling
  • Virtual Round Robin scheduling
  • Shortest rocess Next
  • Shortest Remaining Time Next
  • Highest Response Ratio Next
  • Feedback Scheduling
  • Guaranteed Scheduling
  • Fair Share Scheduling
  • Real Time Scheduling

Round Robin Scheduling

  • Penjadwalan Round Robin (RR) dilakukan secara bergiliran berdasarkan antrian, prosessor mengerjakan sesaat setiap proses berturut-turut. Proses yang telah dieksekusi prosessor dan belum selesai akan kembali ke antrian terakhir (FIFO).
  • Semua proses dianggap penting dan diberi sejumlah waktu proses yang disebut quantum atau time-slice dimana prose itu berjalan.

– Konsep dasar algoritma ini menggunakan time sharing

– Pada dasarnya, prinsip hampir sama dengan FCFS, tapi bersifat preemptive

– proses akan dibatasi waktu prosesnya, yang disebut quantum time

sisop 38

sisop 39

Effect of Size of Preemption Time Quantum

sisop 40

Virtual Round Robin

sisop 41

Shortest Process Next

  • Kebijakan nonpreemptive dimana proses dengan waktu pemrosesan terpendek diharapkan dipilih berikutnya.
  • Sebuah proses singkat akan melompat ke kepala antrian
  • Jika perkiraan programmer secara substansial di bawah waktu berjalan yang sebenarnya, sistem dapat membatalkan pekerjaan

sisop 42

Shortest Remaining Time Next

  • Versi preemptive dari SPN
  • Scheduler selalu memilih proses yang memiliki waktu proses yang tersisa terpendek diharapkan

sisop 43

Highest Respone Ratio Next

  • Memilih proses berikutnya dengan rasio terbesar
  • Menarik karena menyumbang usia proses

sisop 44 sisop 45

Feedback Scheduling

sisop 46

Feedback Performance

sisop 47

Performance Comparison

sisop 48

Interactive Scheduling Algorithm

Guaranteed Scheduling

  • Pada sistem single user dengan proses n berjalan, masing-masing harus mendapatkan 1 / n dari siklus CPU
  • Rasio 0,5 berarti bahwa proses hanya punya setengah dari apa itu harus memiliki
  • Rasio 2,0 berarti bahwa proses telah memiliki dua kali lebih banyak seperti yang berhak

Fair Share Scheduling

  • Keputusan penjadwalan berdasarkan set proses
  • Setiap pengguna diberikan bagian dari prosesor
  • Tujuannya adalah untuk memantau penggunaan untuk memberikan sumber daya yang lebih sedikit untuk pengguna yang sumber dayanya lebih telah memiliki.

Comparison of Scheduling algorithms

sisop 49

sisop 50

sisop 51

sisop 52

Policy vs Mechanism

  • Memisahkan apa yang diperbolehkan untuk dilakukan dengan bagaimana hal itu dilakukan

– Proses mengetahui thread children mana yang penting dan perlu prioritas

  • Algoritma penjadwalan parameterized

– mekanisme di kernel

  • Parameter diisi oleh proses pengguna

– kebijakan yang ditetapkan oleh proses pengguna

Tugas dari buku halaman 427 nomor 9.2

Soal pr sisop

Jawaban :

1. First-come First-serve

pr 1

Waiting time for A=0, B=2, C=5, D=1, E=3

Average Waiting Time = (0+2+5+1+3)/5 = 2,2

2. Shortest Job First – non preemptive

pr 2

Waiting time for A=0, B=4, C=0, D=1, E=3

Average Waiting Time = (0+4+0+1+3)/5 = 1,6

3. Shortest Job First – Preemptive 

pr 3

Waiting time for A=0, B=4, C=0, D=1, E=3

Average Waiting Time = (0+4+0+1+3)/5 = 1,6

Thanks…

www.binusmaya.binus.ac.id

www.skyconnectiva.com

Written by jojoshuajosh

November 3rd, 2015 at 11:44 pm

Posted in Uncategorized

Leave a Reply